Dia yang dulu selalu berkata hanya mencintaimu dan
menyayangimu kembali hadir didalam pikiran. Wajahnya yang manis dan tampan,
senyumnya yang mempesona, yang dulu selalu bisa luluhkan hatimu.
Dia yang memutuskan untuk meninggalkanmu. Dia yang
berkata tak mencintaimu lagi. Walaupun perasaan tak bisa dibohongi tapi
setidaknya tak perlu bohongi diri kalau memang tak punya cinta.
Dia yang membuatmu berfikir tentang kurangnya dirimu
dihadapannya, ibarat angin yang hanya berlalu. Dia yang membuatmu berfikir
mengapa kau tak dicintai sepenuhnya seperti layaknya coklat yang selalu manis
saat dimakan.Dia yang membuatmu berfikir mengapa kau dicintai seperti halnya
sebatang rokok yang menjadi pilihan saat dia merasa bosan dan dapat menemaninya
kapan saja, akan tetapi dia tak menghisap sebatang rokok itu sampai habis.
Kalau
kau tak bisa mencintai seseorang seperti layaknya coklat yang dimakan,
setidaknya jangan menghisap rokok agar kau tak membuang puntungnya.
Saat itu kau mendengar kalau dia sudah bahagia
dengan orang pilihannya. Dan entah mengapa saat itu kau merasa ada sesuatu yang
mengganjal dihatimu, tak sama dengan yang lain. Dan kau mulai bertanya mengapa
hal ini bisa terjadi? Apalah dayamu yang masih menyimpan rasa yang tertinggal dan
terdiam melihatnya bahagia, saat kau tahu diri bahwa kau hanyalah masalalunya.
Tinggalkan, biarkan rasa itu mati terkubur
dalam-dalam di dasar hati dan menjadi rahasia cinta yang pernah kau miliki.
0 komentar:
Posting Komentar